Rabu, 22 April 2015

Antara Aku, Kau, dan Kopi


Kopi memang hitam, aku harap hatimu tidak
Kopi memang hitam, aku harap tuturmu tidak
Kopi memang hitam, aku harap perilakumu tidak
Lagi-lagi aku harus menyebut kopi memang hitam
Sehitam harapanku untuk memilikimu

Kopi memang pahit, sepertimu yang selalu mengundang tanya
Kopi memang pahit, seperti aku yang selalu mencari jawaban
Kopi memang pahit, seperti hubungan lalu yang tak bernama itu
Kopi memang pahit, tetapi tak selamanya akan pahit
Bisakah kita mencari beberapa butir gula dan mengaduknya bersama

Hubungan yang lalu
Seperti kopi, begitu hangat
Hangat pada awalnya, dan sunyi akhirnya
Seperti aku pula
Sebuah cangkir dengan ampasnya



(Rifal Rinaldi, Jatinangor 22 April 2015) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar