Selasa, 17 Maret 2015

BERGURU PADA SEMUT


             Kecil bentuknya, itulah mereka hewan yang bernama semut. Berjalan berbaris di tembok kamar kostan ku. Seketika terbesit di dalam pikiran apa yang mereka lakukan bersama?, disaat para manusia sibuk dengan kegiatannya masing-masing tanpa menghiraukan manusia yang lainnya. Ketika itupun aku teringat masa-masa SMA ku, seorang guru mengatakan manusia adalah mahluk sosial. Mahluk sosial? Ah tidak sama sekali sepertinya untuk saat ini, kebanyakan bersifat individualis, angkuh, egois dan tidak peduli satu sama lain.

             Dalam lamunan aku tersenyum, apakah semut yang sebenarnya dapat dikatakan mahluk sosial?. Mereka berjalan tanpa ingin mendahului satu sama lain, mereka membawa makanan beramai-ramai sampai pada tempat yang dituju, mereka seperti berjabat tangan ketika berpapasan satu sama lain. Lucu memang, tapi apa yang ku lihat seperti menyentil bahkan menampar hati kecil ini. Sebagai manusia aku seharusnya malu kepada hewan kecil ini, hewan yang biasa kita anggap remeh karena bentuknya yang kecil. Mereka lebih baik bahkan jauh lebih baik dari manusia dalam hal sosial tanpa ada rasa egois sedikitpun. Dari sini mungkin aku,kalian, atau mereka dapat belajar untuk menjadi manusia yang mempunyai rasa peduli terhadap satu sama lain. SEMOGA.

(Rifal Rinaldi, Jatinangor 18 maret 2015)